WELCOME TO LOMBOK ISLAND 2014 "ENJOY YOUR HOLIDAY WITH US"

Jumat, 25 April 2014

TRADITION SASAK RATE ( RATE ORIGINAL LOMBOK ISLAND ) "NYONGKOLAN" / TRADISI SUKU SASAK ( SUKU ASLI PULAU LOMBOK) NYONGKOLAN






TRADITION SASAK RATE ( RATE ORIGINAL LOMBOK ISLAND )"NYONGKOLAN"


Lombok is a small island that is geographically located in the middle of the ranks of the Indonesian archipelago , in the territory of West Nusa become a part of the island of Sumbawa .
Culturally Lombok has a culture blend of Javanese and Bugis Bali . For the western part of Lombok , Central Lombok covers the western part of West Lombok , Mataram City and North Lombok there are many similarities with the culture of Java and Bali , while the Eastern region heavily influenced by the culture of Bugis and Sumbawa .
However, generally speaking Lombok still have similar cultural traditions from each other and a lot of our culture -oriented Java and Bali . This may be influenced by past historical moment in which time the King Anak Agung Gede Ngurah from Karang Asem Bali Lombok island trying to master and conquer kingdoms in Lombok . From a variety of sources - legacy of history and heritage found many nuances and shades of Hindu Bali , Lombok . Some of these are Narmada , Pure Miru , Lingsar Park , Park Suranadi and some other places that is still in use by the Hindus of Bali in Lombok as persembahyangannya place .
Other sources also mention that Lombok affected by the collapse of the Javanese kingdom of Majapahit era , when it was not a few of the soldiers and Majapahit royal princes who had to escape and arrived at the island of Lombok .
Tribe that inhabited the island of Lombok called Sasak itself which is still vague means . Some linguists and historians of ancient trying to peel the meaning set forth in said Sasak Lombok and much understanding can be said to be all right . Walahualam .
As a tribe that has a cultural tradition everyday , Sasak Lombok as other tribes that exist in this world , also upholds cultural values ​​of their culture . One that we can see and we often encounter is the tradition of " Nyongkolan " .
Nyongkolan derived from the word meaning sondol songkol or pushing from behind or be interpreted as a rough means herding ( mengiring - pen ) in the Sasak language dialect Petung Bayan .Nyongkolan is the traditional procession that is run when the existence of the marriage between Man ( Terune ) and Women ( Dedare ) in the Sasak . Usually Nyongkolan will be held after the marriage ceremony , to time be determined by both parties . There are summarize in one time some are going to do Nyongkolan a week after the marriage ceremony performed .
Nyongkolan procession will not be removed from an activity called " Begawe " ( celebration - pen ) .
So Nyongkolan procession will be categorized as a celebration or Begawe . In the days of old - age Begawe Nyongkolan will be packaged in a very festive celebration party and called " Begawe Beleq " no small cost. In the event either party Begawe Beleq men and women will each prepare everything for the procession Nyongkolan event . So here lies the excitement of the event , the invited guests will be invited two or three days before the D-day , to conduct memasakan rice and side dishes and snacks make a party . To entertain the guests were working normally be the owner of a celebration ( Epen Make - pen ) will hire the arts such as traditional Sasak Beleq drum , Drama , Joget ( sinden - pen ) and so on . At this event there will be a trip traditions little more on the run as Bisoq Rice is accompanied by traditional musical instruments Bisoq Rice event is a tradition of the Terune Dedare pavorit because here they can mingle and flirt with each other , and the show makes Ares .
 
Back to Nyongkolan , after a big day arrives , the groom and the woman will be escorted or sleigh or paraded like a king and consort to the residence of the bride's family , bridesmaids will be wearing traditional clothes sasak like soldiers and ladies in waiting leads King and Consort while accompanied by traditional drumming music either Beleq drum , Gamelan Beleq , Kedodak , or Tawak - Tawak even now there is a name Kecimol and Ale - Ale is usually accompanied by the singer .
Once the residence bride's family , the bridal couple will do Sungkeman to ask for prayer for the blessing of the family as well as a sign that the family has been blessed to release their girls and taken by her husband .
Similarly, a piece of tradition indigenous Sasak Lombok in the hold of the wedding procession , and in terms of culture or culture then this is not the way to the cultural traditions of Java and Bali .
Lombok tour packages booking procedure :
1 . Please send an email to davakrishnapratama@yahoo.com / sms to 081907766663,087865955695 ( xl ) 085 333 224 001 ( Telkomsel )2 . Include full name , number of participants , choice hotel , date and month stay ( stay) .3 . If the email has not been replied within 6 hours , please re- confirmation or phone to 081 907 766 663 ( xl )
The procedure of payment and booking confirmation .1 . Booking is confirmed , please transfer to our account number , and if the payment has been received we will send the voucher package , the package invoice via email .




   TRADISI SUKU SASAK ( SUKU ASLI PULAU LOMBOK)
   NYONGKOLAN



Lombok adalah suatu pulau kecil yang memiliki letak geografis berada di tengah-tengah dalam jajaran kepulauan Indonesia, masuk dalam wilayah Nusa Tenggara Barat menjadi satu bagian dengan Pulau Sumbawa.

Secara kultural Lombok memiliki kultur perpaduan antara Jawa Bali dan Bugis. Untuk wilayah Lombok Bagian Barat meliputi Lombok Tengah bagian barat Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Utara banyak terdapat kemiripan dengan budaya Jawa dan Bali, sedangkan untuk wilayah Timur banyak dipengaruhi oleh budaya Bugis dan Sumbawa.

Namun secara garis besar wilayah Lombok masih memiliki kemiripan tradisi budaya antara yang satu dengan yang lain dan banyak berkiblat kebudaya Jawa Bali. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh momen sejarah tempo dulu dimana waktu itu Raja Anak Agung Gede Ngurah dari Karang Asem Bali mencoba untuk menguasai pulau Lombok dan menaklukkan kerajaan-kerajaan yang ada di Lombok. Dari berbagai sumber sejarah dan peninggalan-peninggal banyak ditemui nuansa dan corak Hindu Bali di Lombok. Beberapa di antaranya adalah Taman Narmada, Pure Miru, Taman Lingsar, Taman Suranadi dan beberapa tempat lainnya yang sampai saat ini masih di pakai oleh umat Hindu Bali di Lombok sebagai tempat persembahyangannya.

Sumber lain juga menyebutkan bahwa Lombok terpengaruh oleh budaya Jawa pada zaman runtuhnya kerajaan Majapahit, ketika itu tidak sedikit dari para prajurit dan pembesar kerajaan majapahit yang harus melarikan diri dan tiba di Pulau Lombok.

Suku yang mendiami pulau Lombok itu sendiri bernama suku Sasak yang sampai saat ini masih mengandung arti yang samar. Beberapa pakar bahasa kuno dan sejarawan berusaha mengupas arti yang termaktub didalam kata Sasak Lombok dan banyak pengertian yang bisa dikatakan semuanya benar. Walahualam.

Sebagai suku yang memiliki budaya, dalam tradisi sehari-hari, suku Sasak Lombok seperti suku-suku lainnya yang ada di dunia ini, juga menjunjung tinggi nilai kultural budaya mereka. Salah satu yang bisa kita lihat dan sering kita temui adalah tradisi "Nyongkolan".

Nyongkolan berasal dari kata songkol atau sondol yang berarti mendorong dari belakang atau bisa diartikan secara kasar berarti menggiring (mengiring -pen) dalam bahasa sasak dialek Petung Bayan.
Nyongkolan adalah prosesi adat yang dijalankan apabila adanya proses pernikahan antara Laki-Laki (Terune) dan Perempuan (Dedare) di dalam suku Sasak. Biasanya nyongkolan akan dilaksanakan setelah proses akad nikah, untuk waktu bisa ditentukan oleh kedua belah pihak. Ada yang meringkas dalam satu waktu ada pula yang akan melakukan nyongkolan seminggu setelah proses akad nikah dilaksanakan.

Prosesi nyongkolan tidak akan bisa dilepas dari suatu kegiatan yang disebut "Begawe" (hajatan-pen).

Jadi prosesi nyongkolan akan dikategorikan sebagai suatu hajatan atau Begawe. Pada jaman-jaman dahulu Begawe Nyongkolan akan dikemas dalam suatu pesta hajatan yang sangat meriah dan di sebut "Begawe Beleq" yang tidak sedikit mengeluarkan biaya. Dalam acara Begawe Beleq baik pihak laki-laki dan perempuan masing-masing akan mempersiapkan segala sesuatu untuk prosesi acara nyongkolan tersebut. Maka disini letak kemeriahan dari acara tersebut, para tamu undangan akan di undang dua atau tiga hari sebelum hari H tersebut, untuk melakukan kegiatan memasakan nasi dan lauk pauk serta membikin jajanan pesta. Untuk menghibur para tamu yang bekerja biasanyanya pemilik hajatan (Epen Gawe-pen) akan menyewa kesenian-kesenian tradisional khas Sasak seperti Gendang Beleq, Drama, Joget (sinden-pen) dan sebagainya. Pada perjalanan acara ini akan terdapat tradisi-tradisi kecil lagi yang di jalankan seperti Bisoq Beras yang diiringi oleh alat musik tradisional  acara Bisoq Beras merupakan tradisi pavorit para Terune Dedare karena disini mereka bisa bercengkerama dan saling rayu,  dan acara bikin Ares.

Kembali ke Nyongkolan, setelah hari H tiba, pengantin laki-laki dan perempuan akan diiring atau di giring atau diarak layaknya Raja dan Permaisuri menuju kediaman keluarga pihak pengantin perempuan, pengiring ini akan mengenakan pakaian adat sasak layaknya prajurit dan dayang-dayang menghantar Raja dan Permaisuri sambil diiringi dengan musik tetabuhan tradisional baik berupa Gendang Beleq, Gamelan Beleq, Kedodak, atau Tawak-Tawak malah sekarang ada namanya Kecimol dan Ale-Ale yang biasanya diiringi oleh penyanyi.

Sesampai dikediaman keluarga pengantin perempuan, pasangan pengantin akan melakukan sungkeman untuk meminta do'a restu kepada pihak keluarga juga sebagai tanda bahwa pihak keluarga sudah merestui untuk melepas anak gadis mereka dan dibawa oleh suaminya.

Demikian sepenggal tradisi adat suku Sasak Lombok dalam melangsungkan prosesi pernikahan, dan dari segi kultur atau budaya maka hal ini tidak jauh-jauh dengan tradisi budaya Jawa dan Bali.

Prosedur pemesanan paket wisata lombok :

1. Silahkan kirim email ke davakrishnapratama@yahoo.com / sms ke 081907766663,087865955695(xl) 085333224001(telkomsel)
2. Sertakan nama jelas, jumlah peserta, hotel pilihan, tanggal dan bulan kunjungan ( menginap ).
3. Jika email belum di balas dalam waktu 6 jam, mohon untuk confirmasi ulang atau tlp ke 081907766663 (xl)

Prosedur pembayaran dan konfirmasi pemesanan.
1. Jika pemesanan sudah di konfirmasi, silahkan untuk melakukan transfer ke nomor rekening kami, dan jika pembayaran sudah di terima kami akan mengirimkan voucher paket, invoice paket via email.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar